Kamis, 03 Januari 2013

mulai dari diri sendiri




 Assalamu'alaikum kawan :D
gimana kabarnya? semoga hari ini indah yaa :D
Semangat semangat semangat hehehe
gimana kabarnya Dwi Andika Pratama? liburan ente kemana aja? ehehehe

To the point aja ya, gua mau berbagi nih. Gua kangen bikin catatan lagi, terus dishare deh difacebook. iya ini curhat.
tolong di baca ya, mudah-mudahan ada manfaatnya. walaupun sedikit. Langsung aja yuk, gua belum mandi nih. Cekidooooot...


Setiap hari adalah hari yang indah untuk membuka lembaran baru. kita hidup sepenuhnya hari ini. kita tidak cemas terhadap masa depan dan tidak lemah oleh masa lalu. jadi, bukalah ! ngga buka baju juga dika...buka lembaran baru maksud gua..dik udah dik, gua tau lu ikhlas..gua yang ga ikhlas liatnya..dik iya dik iya..aaah somebody please make him stop!

Mari kita hentikan menganiaya dika. karena kita ketahui bersama bahwa dika juga manusia, punya rasa punya hati, jangan samakan dengan pisau belati. iya nyanyi. ah sudahlah lupakan hehehehe

Kita semua pasti menginginkan perubahan ke arah yang lebih baik. hidup sejahtera tidak bergantung pada orang lain, makmur, dll.
nah, biasanya masalah yang sering muncul adalah memulai. kita sulit untuk memulai, atau tidak tahu caranya untuk memulai. padahal, memulai (sekarang juga) adalah cara terbaik untuk mendapatkan perubahan. "action action action" iya dik iya action. itu bajunya di pake dulu sana! Jadi, kita harus memulai. dan tentu, kita harus memulai dari diri sendiri.

Ada sebuah kisah yang menarik untuk disimak. Kisah ini adalah kisah tentang seorang raja dan sesendok madu. Alkisah, pada suatu ketika seorang raja ingin menguji kesadaran warga kotanya. Raja memerintahkan agar setiap orang, pada suatu malam yang telah ditetapkan, membawa sesendok madu untuk dituangkan dalam sebuah bejana yang telah disediakan di puncak bukit di tengah kota. Seluruh warga kota pun memahami benar perintah tersebut dan menyatakan kesediaan mereka untuk melaksanakannya.

Tetapi, dalam pikiran seorang warga kota (katakanlah Si A) terlintas suatu cara untuk mengelak,"Aku akan membawa sesendok penuh, tetapi bukan madu. aku akan membawa air. Kegelapan malam akan melindungi dari pandangan mata seseorang. Sesendok air pun tidak akan mempengaruhi bejana yang kelak diisi madu oleh seluruh warga kota."

Tibalah waktu yang telah ditetapkan. Apa yang kemudian terjadi? Seluruh bejana ternyata penuh dengan air. Rupanya, semua warga kota berpikiran sama dengan si A. Mereka mengharapkan warga kota yang lain membawa madu sambil membebaskan diri dari tanggung jawab.

nah, dari sini kita bisa mengambil pelajaran. jadi, ayolah! kita mulai sekarang juga! dari diri kita sendiri!

yaudah ya. makasih udah mau baca :D itu kenapa bajunya belom dipake dik? hah, lu mau goyang itik dik? tumben. biasanya gangname style. ah bodo ah, tap pake dulu bajunyaaaa..


semangat semangat semangat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar